Lingkungan
bersih Jepang yang bisa kita temui sekarang, tidak begitu saja terbentuk
seperti ini. Dahulu pun Jepang sempat mengalami masa dimana kesadaran akan
kebersihan lingkungan masih minim.
Semenjak
mengalami kekalahan pada PD II, pemerintah Jepang dan masyarakat mulai bahu –
membahu membenahi dan memperbaiki negeri mereka lagi. Setelah kurang lebih 30
tahun seluruh Jepang perlahan mulai kembali pulih, perekonomian pun mulai membaik
secara signifikan. Namun kemajuan tersebut juga menimbulkan masalah dalam
bidang kebersihan.
Untuk
menunjang itu semua, sekitar tahun 1970-an Jepang pun menerapkan budaya
membuang sampah dengan cara yang benar, yaitu dengan memisahkan sampah
berdasarkan dengan jenisnya agar mudah diolah kembali.
Apalagi dengan wilayah
Jepang yang tidaklah luas, mereka memutar otak agar negera mereka tidak
tertimbun oleh sampah yang mereka ciptakan. Dari hal kecil tersebut mereka
percaya bahwa negara mereka akan semakin maju.
Hingga
akhirnya, saat ini sangatlah terasa dampak yang luar biasa di negara ini. Dengan
kemajuan perekonomian khususnya dalam bidang industri, Jepang tetap dapat
memiliki udara yang bersih dan jalanan yang rapih.
Di Area Pemukiman |
Di Pusat Perbelanjaan |
Di Area Pelabuhan |
Yuk,
kita lihat bagaimana tata cara membuang sampah yang baik di Jepang.
Seperti yang selama ini kita ketahui, berdasarkan
sifatnya sampah terdiri dari 2 jenis, yaitu :
- Sampah Organik
Yaitu sampah yang dapat melalui proses penguraian menjadi
bahan yang lebih kecil
Contohnya : sampah dedaunan, sisa makanan, sayur mayur, buah –
buahan (sampah dapur),
sampah yang dihasilkan dari alam
- Sampah Anorganik
Yaitu sampah yang tidak dapat diurai oleh alam
Diantaranya : plastik, botol, kaleng, beling/ kaca
Namun untuk mempermudah
pengolahan kembali, sampah di Jepang dibagi menjadi :
- 燃えるゴミ/ moeru gomi (sampah yang dapat dibakar)
- 燃えないゴミ/ moenai gomi (sampah yang tidak dapat dibakar)
- 資源ゴミshigengomi (sampah yang dapat didaur ulang).
Mari sama sama kita ulas. Barang apa saja yang termasuk ke dalam jenis - jenis tersebut.
1. 燃えるゴミ/ moeru gomi (sampah yang dapat dibakar)
- Sampah Organik
- Sampah Kertas
- Sampah Tissue
- Bungkus bekas makanan ringan
- Plastik untuk mananan (Pack untuk telur, plastik pembungkus onigiri/ kue-kue)
- Plastik dari hasil supermarket (bekas botol mayonaisse/ sauce , sendok garpu plastik)
- Alumunium Foil
2. 燃えないゴミ/ moenai gomi
(sampah yang tidak dapat dibakar)
- Sampah Plastik (mainan/ benda padat dari dasar plastik, kain vinyl, sendal karet )
- Sampah Kaca/ Beling
- Sampah Barang Elektronik
- Tutup Botol Kaca
- CD
3. 資源ゴミshigengomi
(sampah yang dapat didaur ulang)
Catatan : Harus sudah dalam keadaan kosong dan bersih.
- Sampah Botol Plastik
- Sampah Botol Kaca
- Sampah Kaleng
- Sampah Koran
- Sampah Dus
- Sampah Pack Susu
- Sampah Steroform (Cup Ramen)
- Sampah Kain (Moufu , Gorden, Handuk)
Adalagi
satu lagi jenis sampah yang tidak bisa dibuang sembarangan
- Sampah Barang – Barang Besar (rumah tangga) : meja, lemari, kasur, kursi, koper, dll
Untuk sampah jenis ini, ada penanganan khusus. Barang – barang ini tidak boleh sembarangan
membuang loh, jika kita ingin mebuang, percaya atau tidak kita harus membayar kepada
pihak pengelola sampah agar sampah – sampah kita dibawa. mau membuang malah
harus membayar seperti mau membeli, unik kan. Ini salah satu upaya agar tingkat
pembuangan sampah juga berkurang.
Untuk cara pembuangannya, kita bisa langsung menelepon ke
pihak pengelola sampah daerah setempat dan kemudian membayar sesuai dengan
jumlah dan besar sampah tersebut melalui convenience store (コンビニ). Kemudian sampah yang
sudah dibayarkan tersebut ditempelkan sticker yang di dapat dari convenience store (コンビニ).
source : www.city.osaka.lg.jp |
Terkadang untuk menghindari kewajiban membayar ketika membuang, mereka lebih memilih menjual atau memberikan ke toko barang bekas, memberikan nya secara gratis kepada tetangga,
atau kadang ada juga yang menjual secara online (untuk wilayah Osaka, bisa di
cek homepage facebook Osaka Sayonara Sale).
Tidak hanya
membuat aturan saja, untuk mensukseskan semua aturan tersebut pemerintah Jepang pun
sudah menyediakan tempat sampah bedasarkan dengan jenisnya.
source : www.twin-stars.co.jp |
Begitu juga di daerah pemukiman warga. Hampir semua
apartment di Jepang sudah mewajibkan sistem ini, sampah yang akan dibuang harus
dipisah dan dibuang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Untuk jadwal, setiap
daerah memiliki jadwal yang berbeda.
Jadwal pembuangan di apartement UR Danchi Morinomiya |
Adapun jika kita membuang sampah tidak sesuai dengan jadwal
yang ditentukan, sampai saat ini memang belum ada sanksi khusus. Namun jika terlalu sering pun
akan mendapat teguran dari pihak pengelola sampah. Dan yang agak parah, bisa
sampai ada ibu – ibu tetangga yang memarahi karena merasa lingkungan nya
tercemar.
Bagi kita warga asing yang baru tinggal di Jepang, aturan
ini akan terasa merepotkan. Apalagi yang di negara asalnya tidak
menerapkan sistem ini dengan baik. Namun bagi saya pribadi, walaupun agak kerepotan di awal, saya mulai terbiasa dan kesadaran terhadap lingkungan mulai meningkat. Sistem ini sangat
baik dan patut dicontoh, kemudian dapat kita share kepada masyarakat luas. Untuk
menjadikan lingkungan kita menjadi lebih baik lagi.
Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi. Dengan memulai
dari hal kecil ini, saya harap kita semua, terutama yang pernah tinggal di
Jepang, bisa membawa hal – hal yang baik, untuk Indonesia lebih baik.
Mantep!!! \
>_< /
Silahkan
di share dan di comment ya =D
Terimakasih.