PENGALAMAN SAAT KEDATANGAN KE JEPANG
SULITKAH TINGGAL DI JEPANG?
Saat tiba di Kansai Airport |
Satu mimpi saya yang menjadi kenyataan.
Alhamdulillah =D
Ya,
ke Jepang. Saya tiba di Jepang tanggal 8 April 2015, untuk mengenyam pendidikan
di Osaka Gaigo Gakuin selama satu tahun.
Memang
pergi ke Jepang merupakan mimpi saya
sejak saya masih duduk di bangku SMP. Diawali dengan kecintaan saya dengan
komik(manga) dan film kartun Jepang (anime), rasa suka terhadap Jepang semakin
lama semakin besar, bukan hanya sekedar komik(manga) dan film kartun Jepang
(anime)saja, saya pun mulai menyukai semua tentang Jepang, dari budayanya serta
keindahan alamnya.
Setelah
saya menginjakan kaki ke Jepang saya semakin jatuh hati dengan negara ini. Dari
kebersihan, ketertiban kota, kedisiplinan masyarakatnya, kemudahan transportasi
dan yang paling utama adalah rasa saling menghormati satu sama lain.
Saya
berangkat ke Jepang setelah 2 tahun saya
lulus dari perkuliahan. Karena masalah dana, saya memutuskan untuk bekerja
terlebih dahulu dan mulai menabung. Pada awalnya saya merasa sangat bimbang,
apakah keputusan saya untuk berangkat ini adalah benar. Karena saya akan
tinggal terpisah dari keluarga saya selama satu tahun, dengan jarak yang
tidaklah dekat, dengan ongkos yang tidak murah, dan dengan dana yang terbatas. Namun
dengan dukungan dari teman kuliah saya, akhirnya saya pun membulatkan tekad
untuk berangkat(*karena kalau saya tidak berangkat diapun akan batal berangkat,
haha ).
Maka,
kami si duo cilik akhirnya berangkat. Dikala teman-teman kami sibuk dengan s2,
dan pernikahan mereka (eeak jadi curhats), kami memutuskan berangkat ke Jepang
untuk mengikuti sekolah bahasa. Walaupun untuk usia kami, katanya terbilang
telat untuk mengikuti sekolah bahasa, tapi kami tidak menghiraukan, karena
tujuan kami ke Jepang untuk memperbaiki bahasa Jepang kami. Dan tentunya
memperbaiki nasib kami. Haha..
Sedang transit di Kuala Lumpur |
Disaat bosan menunggu, marilah selfie |
Mama,
aku ingin mama. Kegelisahan mulai menerpa.
Namun
kegelisahan itu hanya melanda saat itu saja. Karena saya sudah memutuskan, dan
bukan lagi saatnya untuk menyesal dan lari atas pilihan ini. Disertai dengan
istighfar, saya mulai bangkit dari futon dan bergegas untuk berangkat keluar.
Untuk
melupakan rasa kangen akan rumah, saya harus mulai mencintai lingkungan baru
saya. Itulah yang ada di pikiran saya saat itu.
aya pun membangunkan Upin, teman
kuliah dan teman sekamar saya selama di
Jepang, untuk bertemu teman – teman yang juga baru sampai. Setelah kami
berkumpul, kami pun mulai menjelajahi lingkungan sekitar tempat tinggal kami.
Hari pertama jalan - jalan (photo depan Apato : UR Morinomiya) |
Setelah keluar dari
kamar dan bertemu dengan teman – teman lainnya, rasa sedih pun hilang.
Karena
ketika kita tinggal di luar negeri, keluarga kita hanyalah teman- teman
sebangsa kita. Kedekatan itulah yang membuat kita bertahan. Disinilah kita akan
mulai belajar caranya sabar dan harus bisa menerima satu sama lain, dari mulai
budaya, karakter yang berbeda, kita pun dipersatukan.
Pengalaman
ini sangatlah berharga untuk saya, saya jadi memiliki lebih banyak saudara. Dan
membuat saya bisa lebih dewasa lagi.
Bukan
hanya bahasa, tapi disini saya mendapatkan banyak pembelajaran, belajar sabar
dan ikhlas, belajar disiplin, belajar menghargai waktu, belajar mandiri,
belajar menghargai perbedaan dan masih banyak lagi pembelajaran hidup lainnya
yang saya dapatkan selama saya tinggal di Jepang.
Jadi
untuk kamu yang masih bimbang memutuskan untuk tinggal dan bersekolah di luar
negeri, tidak perlu takut, selama di dasari dengan niat yang baik, maka
semuanya akan berjalan dengan baik juga, inshaallah.
Kendala
terbesar nya sebenarnya cuma satu, yaitu diri kita sendiri. Selama kita bisa
melawan rasa malas pada diri, kita akan selalu mendapatkan hasil yang baik. Hindari
juga mengeluh yang berlebihan, karena akan berdampak negatif pada semua
aktifitasmu. Jika kamu sering mengeluh, maka semua aktifitas yang kamu lakukan
akan dilakukan dengan setengah hati dan tidak maksimal.
Mengeluh
juga menular loh, jadi jauh – jauh lah dari orang yang sering mengeluh. Yang tadinya
kita sabar, yang tadinya suatu hal kecil/ sepele menurut kita bisa kita abaikan,
ketika mendengar orang mengeluhkan hal kecil/ sepele tersebut, kita bisa saja
mulai memikirkan hal tersebut menjadi sesuatu yang berat dan besar. Jika sudah
seperti itu semua yang dijalani akan mulai berat.
Tidak
mudah memang. Tapi saya bisa loh, kalau saya saja bisa, yakin! Kamu juga pasti
bisa =D
Jangan
lupa selalu berdo’a juga ya.
Bagaimana
menurut kamu? Apa tinggal di luar negeri itu sulit?
Tinggal di luar negri bikin sulit kak ...... sulit move on *eeaak* *makin tsurhats*
BalasHapusTinggal di luar negri bikin sulit kak ...... sulit move on *eeaak* *makin tsurhats*
BalasHapusIya sulit move on, apalagi kalau ada yg tertinggal....sebut saja...cinta??*eeaaak*
HapusHalo Anggi-san. banget saya lagi cari info mengenai pengalaman sekolah bahasa di Jepang dan nemu blog ini. Mau tanya, waktu kuliah dulu Anggi-san jurusan apa ya? Lalu kemampuan bahasa Jepang sebelum Anggi-san memutuskan untuk mendalami di sekolah bahasa seperti apa?
HapusSaya selama ini mencoba untuk belajar otodidak dan sempat ambil kursus juga, tapi rasanya nihongo saya tidak ada kemajuan yang signifikan :( pingin juga sekolah bahasa di Jepang, tapi apa sebelumnya harus ada kemampuan dasar dulu?
Semoga Anggi-san bisa membantu saya dalam menjawab pertanyaan2 tsb. Terima kasih
The Ultimate Guide to Play Casinos - DRM CD
BalasHapusLearn more about all the 세종특별자치 출장안마 games and 영천 출장샵 slots available in 아산 출장안마 the casino, how they work and payouts. 하남 출장안마 Find out about 경상북도 출장샵 bonuses, game themes, payouts and more!