Rabu, 29 Juni 2016

TATA CARA MEMBUANG SAMPAH DI JEPANG



Lingkungan bersih Jepang yang bisa kita temui sekarang, tidak begitu saja terbentuk seperti ini. Dahulu pun Jepang sempat mengalami masa dimana kesadaran akan kebersihan lingkungan masih minim.

Semenjak mengalami kekalahan pada PD II, pemerintah Jepang dan masyarakat mulai bahu – membahu membenahi dan memperbaiki negeri mereka lagi. Setelah kurang lebih 30 tahun seluruh Jepang perlahan mulai kembali pulih, perekonomian pun mulai membaik secara signifikan. Namun kemajuan tersebut juga menimbulkan masalah dalam bidang kebersihan.

Untuk menunjang itu semua, sekitar tahun 1970-an Jepang pun menerapkan budaya membuang sampah dengan cara yang benar, yaitu dengan memisahkan sampah berdasarkan dengan jenisnya agar mudah diolah kembali. 
Apalagi dengan wilayah Jepang yang tidaklah luas, mereka memutar otak agar negera mereka tidak tertimbun oleh sampah yang mereka ciptakan. Dari hal kecil tersebut mereka percaya bahwa negara mereka akan semakin maju.
Hingga akhirnya, saat ini sangatlah terasa dampak yang luar biasa di negara ini. Dengan kemajuan perekonomian khususnya dalam bidang industri, Jepang tetap dapat memiliki udara yang bersih dan jalanan yang rapih.

Di Area Pemukiman

Di Pusat Perbelanjaan



Di Area Pelabuhan


Yuk, kita lihat bagaimana tata cara membuang sampah yang baik di Jepang.

Seperti yang selama ini kita ketahui, berdasarkan sifatnya sampah terdiri dari 2 jenis, yaitu :
  • Sampah Organik
          Yaitu sampah yang dapat melalui proses penguraian menjadi bahan yang lebih kecil
          Contohnya : sampah dedaunan, sisa makanan, sayur mayur, buah – buahan (sampah dapur), 
          sampah yang dihasilkan dari alam
  • Sampah Anorganik 
          Yaitu sampah yang tidak dapat diurai oleh alam
          Diantaranya : plastik, botol, kaleng, beling/ kaca

Namun untuk mempermudah pengolahan kembali, sampah di Jepang dibagi menjadi :
  1. 燃えるゴミ/ moeru gomi (sampah yang dapat dibakar)
  2. 燃えないゴミ/ moenai gomi (sampah yang tidak dapat dibakar)
  3. 資源ゴミshigengomi (sampah yang dapat didaur ulang). 
Hampir sama dengan sampah organik dan anorganik ya.
Mari sama sama kita ulas. Barang apa saja yang termasuk ke dalam jenis - jenis tersebut.
 
1.  燃えるゴミ/ moeru gomi (sampah yang dapat dibakar)
 
  • Sampah Organik
  • Sampah Kertas
  • Sampah Tissue
  • Bungkus bekas makanan ringan
  • Plastik untuk mananan (Pack untuk telur, plastik pembungkus onigiri/ kue-kue)
  • Plastik dari hasil supermarket (bekas botol mayonaisse/ sauce , sendok garpu plastik)
  • Alumunium Foil

2. 燃えないゴミ/ moenai gomi (sampah yang tidak dapat dibakar)
  • Sampah Plastik (mainan/ benda padat dari dasar plastik, kain vinyl, sendal karet )
  • Sampah Kaca/ Beling
  • Sampah Barang Elektronik
  • Tutup Botol Kaca
  • CD

3. 資源ゴミshigengomi (sampah yang dapat didaur ulang)

      Catatan : Harus sudah dalam keadaan kosong dan bersih.
  • Sampah Botol Plastik
  • Sampah Botol Kaca
  • Sampah Kaleng
  • Sampah Koran
  • Sampah Dus
  • Sampah Pack Susu
  •  Sampah Steroform (Cup Ramen)
  • Sampah Kain (Moufu , Gorden, Handuk)

Adalagi satu lagi jenis sampah yang tidak bisa dibuang sembarangan
  • Sampah Barang – Barang Besar (rumah tangga) : meja, lemari, kasur, kursi, koper, dll
         Untuk sampah jenis ini, ada penanganan khusus. Barang – barang ini tidak boleh sembarangan membuang loh, jika kita ingin mebuang, percaya atau tidak kita harus membayar kepada pihak pengelola sampah agar sampah – sampah kita dibawa. mau membuang malah harus membayar seperti mau membeli, unik kan. Ini salah satu upaya agar tingkat pembuangan sampah juga berkurang.
Untuk cara pembuangannya, kita bisa langsung menelepon ke pihak pengelola sampah daerah setempat dan kemudian membayar sesuai dengan jumlah dan besar sampah tersebut melalui convenience store (コンビニ). Kemudian sampah yang sudah dibayarkan tersebut ditempelkan sticker yang di dapat dari convenience store (コンビニ). 
source : www.city.osaka.lg.jp

Terkadang untuk menghindari kewajiban membayar ketika membuang, mereka lebih memilih menjual atau memberikan ke toko barang bekas, memberikan nya secara gratis kepada tetangga, atau kadang ada juga yang menjual secara online (untuk wilayah Osaka, bisa di cek homepage facebook Osaka Sayonara Sale).




Tidak hanya membuat aturan saja, untuk mensukseskan semua aturan tersebut pemerintah Jepang pun sudah menyediakan tempat sampah bedasarkan dengan jenisnya.

source : www.twin-stars.co.jp


 
Begitu juga di daerah pemukiman warga. Hampir semua apartment di Jepang sudah mewajibkan sistem ini, sampah yang akan dibuang harus dipisah dan dibuang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Untuk jadwal, setiap daerah memiliki jadwal yang berbeda.


Jadwal pembuangan di apartement UR Danchi Morinomiya

Adapun jika kita membuang sampah tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan, sampai saat ini memang belum ada sanksi khusus. Namun jika terlalu sering pun akan mendapat teguran dari pihak pengelola sampah. Dan yang agak parah, bisa sampai ada ibu – ibu tetangga yang memarahi karena merasa lingkungan nya tercemar.
 
Bagi kita warga asing yang baru tinggal di Jepang, aturan ini akan terasa merepotkan. Apalagi yang di negara asalnya tidak menerapkan sistem ini dengan baik. Namun bagi saya pribadi, walaupun agak kerepotan di awal, saya mulai terbiasa dan kesadaran terhadap lingkungan mulai meningkat. Sistem ini sangat baik dan patut dicontoh, kemudian dapat kita share kepada masyarakat luas. Untuk menjadikan lingkungan kita menjadi lebih baik lagi.
 
Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi. Dengan memulai dari hal kecil ini, saya harap kita semua, terutama yang pernah tinggal di Jepang, bisa membawa hal – hal yang baik, untuk Indonesia lebih baik.
Mantep!!!  \ >_< /

Silahkan di share dan di comment ya =D

Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar